Mengenal Pancasila

        Pancasila merupakan pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini diambil dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata yaitu; panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asas.

pancasila pada hakekatnya merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Dewasa ini sebagian anak-anak dan remaja kurang fasih menghafal dari sila pertama sampai lima, banyak faktor yang memang mempengaruhi hal tersebut salah satunya kecanggihan smartphone yang semakin menggila, yang memasukkan berbagai macam aplikasi salah satunya game multipemain. Tidak seperti sebelumnya, game multipemain hanya bisa dimainkan melalui PC atau laptop yang tentunya tidak bisa dimainkan di segala tempat dan situasi.

        Setiap tanggal 01 Juni di Indonesia selalu memperingati hari lahir Pancasila. Hal itu ditandai dengan Pidato Soekarno pada 01 Juni 1945 dalam sidang Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan.

Pada masa Orba kita mengenal P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), jika melihat kembali isi, tujuan, dan maksud dibuatnya P4 pada masa sekarang ini, pastilah otak kita berpikir bahwa sebenarnya P4 bukan suatu "alat doktrin" melainkan untuk membentuk suatu benteng pertahanan dan filter supaya kemajuan zaman dari segala arah yang negatif tidak ikut tercerna dan menjadi kebiasaan. Sebagai generasi penerus bangsa minimal kita hafal Pancasila: 1) Ketuhanan yang Maha Esa, 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3) Persatuan Indonesia 4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dalam permusyawaratan perwakilan, dan 5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Mengingat Pancasila memiliki dua fungsi pokok, yakni sebagai pandangan hidup dan sebagai pandangan hidup berbangsa artinya Pancasila itu sendiri telah memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam masyarakat yang beraneka ragam sifatnya

.

 "Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat" - Soekarno -